twitter


PERUBAHAN PENAMPAKAN BUMI DAN BENDA-BENDA DI LANGIT
1. Perubahan Kenampakan Bumi
Perubahan kenampakan bumi dapat terjadi karena peristiwa alam atau karena ulah manusia. Perubahan ini terjadi baik di daratan maupun di lautan. Penyebab perubahan kenampakan bumi diantaranya terjadinya erosi dan pasang naik dan pasang surut air laut.
1. Erosi
Erosi dapat terjadi di berbagai tempat di permukaan bumi, seperti di gunung-gunung atau bukit, di gurun, dan di pegunungan es. Bagaimana terjadinya dan apa penyebabnya?
a. Erosi oleh Air
EROSI adalah terkikisnya tanah oleh aliran air Erosi yang terjadi terus-menerus membawa lumpur juga batu-batu kecil akan menyebabkan endapan lumpur didasar sungai semakin tinggi. Bagian muara sungai menjadi dangkal dan terjadi delta. Jika curah hujan tinggi sungai yang dangkal tidak dapat memuat air hujan dan menimbulkan banjir di sekitarnya.
b. Erosi oleh Es
Kejadian alam di pegununganes, yaitu Gletser. Gletser adalahkumpulan es, salju, batuan, dan air yang mengalir secara perlahan kelembah-lembah di pegunungantersebut. Sambil mengalir gletserdapat mengikis bagian tepi daerahaliran dan dapat menyebabkan erosibahkan bongkahan-bongkahan esdapat runtuh sehingga bentukgunung-gunung es dapat berubah.
c. Erosi oleh Angin
Angin terjadi karena ada perbedaan tekanan udara. Angin di daerah padang pasir akan membawa atau menyeret pasir sesuai arah angin akibatnya dapat terjadi erosi di gurun pasir. Gurun-gurun yang membentuk bukit dapat berubah bentuk karena tiupan angin tersebut. Perubahan-perubahan bentuk permukaan gurun pasir dapat menyebabkan orang tersesat dalam perjalanan di gurun.
2. Pasang Naik dan Pasang Surut Air Laut
Jika permukaan air laut di pantai naik jauh ke darat sehingga bagian pantai yang terendam air laut lebih lebar, keadaan ini disebut pasang naik.
Jika air laut jauh menjorok ke laut dan bagian pantai sedikit terendam air keadaan ini disebut pasang surut.
Pasang naik terjadi pada malam hari akibat gaya tarik bulan karena itu pada siang hari air laut akan turun kembali.
2. Perubahan Kenampakan Benda Langit
1. Bulan
Pada malam hari yang cerah bulan akan tampak indah. Apakah setiap malam bulan kelihatan bulat? Bulan berbentuk bulat seperti matahari dan bumi. Bulan tidak mempunyai cahaya seperti matahari. Bulan kadangkadang tampak membentuk lingkaran, setengah lingkaran, dan kadangkadang tidak kelihatan.
Kenampakan bulan bergantung pada posisinya terhadap matahari dan bumi karena sinar bulan merupakan pantulan sinar matahari oleh bulan. Bagaimana terjadinya perubahan penampakan bulan ini perhatikan gambar berikut ini.
Perubahan bentuk bulan selama satu bulan

a. Bulan sebagai penanda waktu
Fase bulan pada saat mengelilingi bumi. Bulan purnama adalah keadaan ketika Bulan nampak bulat sempurna dari Bumi. Pada saat itu, Bumi terletak hampir segaris di antara Matahari dan Bulan, sehingga seluruh permukaan Bulan yang diterangi Matahari terlihat jelas dari arah Bumi.
Kebalikannya adalah saat bulan mati, yaitu saat Bulan terletak pada hampir segaris di antara Matahari dan Bumi, sehingga yang 'terlihat' dari Bumi adalah sisi belakang Bulan yang gelap, alias tidak nampak apa-apa.
Di antara kedua waktu itu terdapat keadaan bulan separuh dan bulan sabit, yakni pada saat posisi Bulan terhadap Bumi membentuk sudut tertentu terhadap garis Bumi - Matahari. Pada saat itu, hanya sebagian permukaan Bulan yang disinari Matahari yang terlihat dari Bumi.
Fase bulan

bulan mati
bulan sabit
bulan separuh
bulan cembung
bulan purnama

bulan purnama
bulan cembung
bulan separuh
bulan sabit
bulan mati


Kenampakan bulan diawali dengan bulan baru, kedudukan bulan berada di antara bumi dan matahari dalam satu garis lurus. Pada kedudukan bulan baru kita tidak dapat melihat bulan.
Setelah lima hari kenampakan bulan disebut bulan sabit. Pada kedudukan ini kenampakan bulan atau bagian bulan kelihatan bercahaya hanya seperempatnya. Sesudah satu minggu tampak setengah bagian, kedudukan bumi, bulan, dan matahari membentuk segitiga siku-siku. Sesudah sepuluh hari kenampakan bulan menjadi tiga perempatnya.
Bulan purnama terjadi pada hari ke 14 dari bulan baru. Ketika bulan purnama tiba kedudukan bumi berada di antara bulan dan matahari dalam keadaan garis lurus. Seluruh sisi bulan yang diterangi matahari menjadi tampak sehingga pada bulan purnama, bulan tampak bersinar terang.
Selanjutnya terjadi proses sebaliknya. Sesudah bulan purnama bagian bulan yang bercahaya mulai menyusut, melewati kenampakan bulan tiga perempat, satu perdua, dan setengahnya. Selanjutnya bulan kembali lagi menjadi bulan sabit dan di akhir bulan baru mulai lagi kenampakan bulan baru, yaitu bulan tidak kelihatan lagi.
Kenampakan bulan terus berubah, mulai dari bulan tak kelihatan sampai tak kelihatan lagi lamanya 30 hari. Bulan purnama terjadi pada tanggal 14 setiap bulan Hijriah. Kamu dapat buktikan perubahan kenampakan bulan ini mengikuti tanggal pada tahun Hijriah di kalender.
2. Bintang
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata). Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah:
Semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir. Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang netron yang sudah tidak memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.

0 comments:

Post a Comment